Umar bin Khatab ra. berkata:<\/p>\n\n\n\n
Sehubungan dengan sifat wara\u2019, Ibrahim bin Adham pernah menyatakan, \u201cSifat wara\u2019 adalah meninggalkan segala hal yang syubhat. Adapun meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat adalah dengan meninggalkan hal-hal yang sudah semestinya ditinggalkan.\u201d Rasulullah SAW bersabda, \u201cJadilah engkau hamba yang wara\u2019 maka engkau akan menjadi orang yang paling taat beribadah.\u201d HR. al-Baihaqi<\/p>\n\n\n\n
Sifat qana\u2019ah itu dapat terwujud dengan berhenti mencari-cari sesuatu yang tidak dimiliki dan merasa cukup dengan apa yang dipunyai. Rasulullah SAW bersabda, \u201cJadilah orang yang wara\u2019, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling taat beribadah. Jadilah orang yang qana\u2019ah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling pandai bersyukur. Cintailah sesama (makhluk) sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, niscaya engkau akan menjadi mukmin sejati. Berbuat baiklah terhadap tetanggamu, niscaya engkau akan menjadi seorang muslim sempurna. Kurangilah tertawa karena banyak tertawa dapat membuat hatimu mati.\u201d HR. al-Baihaqi<\/p>\n\n\n\n
Dalam hadits lain disebutkan, \u201cHati itu diciptakan cenderung untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan cenderung membenci orang yang telah berbuat jahat kepadanya.\u201d<\/p>\n\n\n\n
Telah dijelaskan bahwa dalam kebaikan terdapat keridhaan manusia dan dalam ketaqwaan terdapat keridhaan Allah SWT. Siapa yang berhasil melakukan keduanya, berarti telah sempurna kebahagiaan dan nikmat yang diraihnya.<\/p>\n\n\n\n
Kebaikan (ma\u2019ruf) itu ada dua macam, yaitu kebaikan ucapan dan kebaikan amal perbuatan. Adapun kebaikan ucapan ialah perkataan yang baik, santun, lembut, dan penuh kasih sayang. Adapun kebaikan amal perbuatan adalah memberi bantuan pada siapa pun yang sedang ditimpa musibah.<\/p>\n\n\n\n
Terkait dengan kesabaran (poin kelima), ia memiliki tiga rukun, yaitu:<\/p>\n\n\n\n
Siapa yang sanggup melakukan hal-hal di atas, niscaya dia akan mendapatkan pahala keutamaan sabar yang merupakan separuh iman. Syekh Nawawi al-Bantani, Kitab Nashaihul \u2018Ibad<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Umar bin Khatab ra. berkata: Aku telah melihat semua teman, namun aku tidak mendapatkan seorang teman pun yang lebih utama […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":0,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8,11],"tags":[],"class_list":["post-375","post","type-post","status-publish","format-standard","hentry","category-edisi-8","category-zawiyah"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts\/375","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Fcomments&post=375"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts\/375\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":377,"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts\/375\/revisions\/377"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Fmedia&parent=375"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Fcategories&post=375"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/al-bayan.uai.ac.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Ftags&post=375"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}