Prakata Rektor UAI

Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kepada Allah atas segala limpahan karunia-Nya kepada kita semua, nikmat iman, Islam, dan tentunya nikmat umur sehingga masih dapat berkhidmat untuk umat, bangsa, dan agama menuju peradaban yang lebih maju.

Alhamdulillah, kembali hadir di tengah kita edisi kelima e-buletin al-Bayan yang menyajikan informasi hasil kajian serta rangkaian aktivitas terkait Enterprising, Integrasi Ilmu dan Budaya Korporat Islami, dilengkapi dengan berita seputar kegiatan kajian dari PKSNIK, dan satu tajuk refleksi dalam kolom Zawiyah.

Pada edisi kelima ini, kita disuguhkan tulisan berkelas dari Sdr. Tata Septayuda berjudul “Integrasi Pendidikan Islam Progresif”. Dengan cermat Sdr Tata melihat adanya dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi –yang ditandai dengan adanya revolusi industry 4.0– yakni terjadinya dehumanisasi dan despiritualisasi. Banyak perguruan tinggi Islam yang belum dapat berdiri kokoh dalam mendirikan atau mengelola fakultas-fakultas sains dan humaniora yang berbasis epistemology Islam. Belum lagi, adanya dikotomi ilmu yang telah berlangsung lama. Sdr Tata melihat bahwa integrasi adalah satu solusi untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam kembali ke masa kejayaan Abbasiyah yang menjadikan Baghdad sebagai pusat rujukan ilmu pengetahuan kala itu.

Dari kajian enterprising, Sdri Hanny Nurlatifah juga menyumbangkan tulisan yang tak kalah menariknya berjudul “Muslimpreneur: Berbisnis Sesuai Tuntunan Nabi” yang menguraikan bagaimana praktik bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW sangat relevan dengan entrepreneurship yang saat ini menjadi role model. Bahkan, muslimpreneur memiliki nilai lebih karena memiliki kepedulian, kepekaan, dan melandaskan semua usaha kepada spiritualitas bukan mengejar keuntungan an sich. Muslimpreneur ini pula menjadi concern UAI untuk dikembangkan lebih lanjut, diharapkan UAI akan menjadi role model bagi pengembangan Kewirausahaan Islami.

Selanjutnya dari kajian Budaya Korporat dan Nilai-nilai Islami, Sdr. Ridhwan masih melanjutkan kajian tentang sifat-sifat Rasul, tulisan kali ini berjudul “Meneladani Sifat Nabi: Fathanah” berusaha mengkaji bagaimana sifat Fathanah yang dimiliki Rasulullah SAW dapat kita teladani dalam hidup dan kehidupan. Edisi kelima ini dilengkapi juga dengan laporan kegiatan Diskusi Serial Epistemologi Islam #6 yang diselenggarakan pada Bulan Mei 2021.

Edisi kali ini ditutup dengan kolom Zawiyah yang berisikan refleksi kehidupan. Refleksi berjudul “Tujuh Perkara yang Dipilih Orang Berakal” menampilkan tulisan Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kitab Nashaihul ‘Ibad fii Bayani alfadzi al-Munabbihat ‘Ala Isti’dad li Yaum al-Maad.

Selamat Membaca. Wassalaam

Jakarta, Juni 2021

AS