Webinar Kebangsaan: Hamka, Islam dan Pancasila
Pada tanggal 15 Maret 2022, Pusat Kajian Penerapan Etika dan Nilai Keislaman (PKPENK) Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) bekerja sama dengan Hamka Center Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar (YPIA) dan Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) UAI menyelenggarakan Webinar Kebangsaan bertemakan “HAMKA, Islam, dan Pancasila”.
Acara webinar kebangsaan ini dihadiri oleh Pengurus Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar, Rektor UAI beserta jajaran wakil rektor, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Anggota Konsorsium Epistemologi Islam, para dosen dan tenaga kependidikan, hingga perwakilan dari Keluarga Besar Buya Hamka, yakni cucu Buya Hamka, Ibu Upi dan Ibu Irma, serta menantu dari Buya Hamka, Prof. Dr. Syofyan Saad. Tercatat, acara webinar ini dihadiri 308 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia, dan puluhan peserta yang menyaksikan secara live di you tube channel UAI.
Acara kali ini menghadirkan narasumber tunggal yakni Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA., dan dimoderatori oleh Dr. Heri Herdiawanto M.Si., Dekan FISIP-UAI.
Dalam pengantarnya Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. Rektor UAI menyampaikan harapannya bahwa melalui acara webinar ini dapat memberikan inspirasi sehingga negara Indonesia menjadi negara yang berbasiskan Islam secara kultur dan dapat menjadi role model rahmatan lil alamin. Menurut beliau, banyak teladan dari Buya Hamka yang patut kita ikuti, salah satunya adalah rasa kebangsaan beliau yang tidak mempertentangkan Islam dan Pancasila.
Dalam mengawali pemaparannya, Prof Komar menyampaikan bahwa karakter sebuah bangsa dibentuk oleh kolektif memori yang kuat. Dalam sejarah Islam, memori kolektif yang kuat menjadi bangunan memori tradisi keIslaman, bahkan membentuk peradaban.
Prof. Komar mengajak peserta webinar untuk ikut membangun negara dengan meningkatkan SDM dan menghidupkan budaya nalar kritis. Ia terinspirasi dengan sosok Buya Hamka yang menjadi teladan dalam membangun negeri. Dengan berlandaskan nilai-nilai Tauhid, Buya Hamka menularkan dan mengajarkan bagaimana cara membangun budaya bangsa dengan membina masyarakat berdasarkan tauhid.[]